WO Sriwedari
Wayang Orang@Khasanah Budaya
Gedung Wayang Orang Sriwedari adalah satu dari beberapa gedung kesenian yang masih tersisa di Taman Sriwedari. Taman Sriwedari yang pernah menjadi maskot kota Solo beberapa dekade lalu kini sepertinya hanya tinggal kenangan. Di areal taman Sriwedari ketika masih eksis terdapat beberapa gedung pertunjukan antara lain kesenian ketoprak, ludruk, theater, dan bioskop. Di sudut sebelah Timur terdapat kolam air cukup luas disebut segaran, sementara di sudut sebelah Barat terletak kebun binatang (Kebon Raja) kini sudah dipindahkan ke Taman Satwa Taru Jurug. Di Taman Sriwedari dahulu setiap setahun sekali digelar event yang banyak ditunggu oleh masyarakat yaitu “Maleman Sriwedari”. Selama sebulan penuh digelar ketika awal bulan puasa dan berakhir usai Idul Fitri. Berbagai pertunjukan dan bazar mengisi event itu. Untuk menandai adanya Maleman Sriwedari, lampu sorot dinyalakan di tower yang menjulang tinggi. Cahaya lampu sorot yang disebut “sokle” itu dapat menembus udara hingga berpuluh-puluh kilometer jauhnya.
Keadaannya Memprihatinkan
Wayang Orang Sriwedari mencoba bertahan di tengah gerusan arus budaya global. Pada masa kejayaannya, gedung WO Sriwedari selalu dipadati penonton. Teristimewa jika mementaskan lakon yang menjadi favorit, karcis pertunjukan bahkan sudah habis dipesan sebelum hari H. Tokoh seniman / seniwati WO Sriwedari yang menjadi idola pada waktu itu diantaranya Surono, Rusman, dan Darsi. Baca selengkapnya…